Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Raja Ampat bukanlah satu-satunya primadona perairan Papua. Ada Teluk Cendrawasih yang terletak di belakang 'kepala burung' pulau ini. Wisatawan bisa menyelam atau free dive bersama hiu paling besar di dunia!Bayangkan Anda menyelam bersama ikan-ikan berukuran raksasa. Tak hanya satu, bisa-bisa 6 ikan sekaligus yang mengepung Anda! Inilah pengalaman yang akan Anda dapatkan kalau menyelam di Teluk Cendrawasih, Papua Barat.Ya, Teluk Cendrawasih adalah habitat hiu terbesar di dunia yakni hiu paus (whale shark). Saat ini, ada sekitar 100 ekor hiu yang panjang tubuhnya mencapai 13 meter, masing-masing beratnya 15 ton. Bayangkan saja Anda dikepung ikan seukuran bus besar.Hiu paus di Teluk Cendrawasih punya keunikan sendiri. Spesies ini harusnya individualis, tapi di Teluk Cendrawasih, mereka hidup berkelompok. Eits, jangan takut dulu saat bertemu raksasa bawah laut ini. Walaupun termasuk spesies hiu, mereka bukan karnivora.Hiu paus ini malah terkenal sangat jinak. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih susu, sementara bagian atasnya berwarna hitam polkadot putih dan abu-abu. Mulut lebarnya seringkali menganga dalam ukuran sangat besar. Walau begitu, mereka ompong alias tak ada giginya!Dengan tubuh sebesar itu, mereka hanya makan ikan kecil dan plankton yang melimpah di Teluk Cendrawasih. Salah satu ikan kesukaan mereka adalah ikan puri (sejenis teri). Banyak dari mereka mendapatkan ikan ini di rumah terapung para nelayan, yang terletak di Tanjung Kwatisore.Puluhan tahun lalu, warga di Tanjung Kwatisore sempat panik karena banyaknya raksasa bawah air di perairan mereka. Tanpa mengetahui jenis ikan itu, warga memberi nama hiu paus sebagai 'Gurano' atau 'Hiniotanibre'. Dulu ikan ini dianggap ancaman karena dipercaya membawa sial bagi masyarakat setempat.Sekarang, wisatawan bisa ikut memberi makan hiu paus dari rumah terapung alias bagan. Para nelayan biasa mengumpulkan ikan puri, yang memang tidak bernilai ekonomis sama sekali, untuk memancing raksasa bawah laut ini ke permukaan. Inilah tempat Anda melihat hiu paus di permukaan air laut, mulutnya menyedot puluhan ikan puri sekaligus!Operator diving yang punya agenda menyelam di Teluk Cendrawasih tak hanya dari dalam negeri, tapi juga mancanegara. Australia misalnya, punya operator cruise dan diving North Star Cruises. Dari situs resmi North Star yang dikunjungi detikTravel, Kamis (27/9/2012), mereka melayani pelayaran untuk diving ke Papua Nugini dan Papua Barat, termasuk Raja Ampat dan Teluk Cendrawasih.Pakar laut North Star, Dr Andy Lewis mengatakan pada situs Sidney Morning Herald, nelayan di Teluk Cendrawasih membangun hubungan baik dengan hiu paus. Kalau dulu sempat dianggap ancaman, sekarang nelayan menganggap hiu paus sebagai jimat. Harmonis kan?
sumber:http://travel.detik.com/read/2012/09/27/150733/2040465/1383/hiu-terbesar-di-dunia-ada-di-teluk-cendrawasih?991104topnews
https://www.streetdirectory.com